Sabtu, 29 Maret 2008

dua dunia

belum genap dua minggu saya meninggalkan sebuah dunia baru. keluar dari ruang-ruang idealisme, dipertemukan dengan realita di masyarakat kita, sekitar kita. Sebuah realita di tengah gegap gempita teknologi, di bagian kecil dari bangsa ini masih ada saudara kita yang tak kenal huruf. Buta aksara. Nyeri, sedih, kecewa dan mungkin terpana dengan kondisi itu. 45 hari berinteraksi dengan mereka yang sama sekali tak butuh teknologi informasi. toh buta huruf pun masih bisa hidup. So? lengkapnya akan sya ceritakn kali lain.
kembali lagi belum genap dua minggu, saya bertemu lagi dengan dunia baru. tak bisa lepas dari teknologi. seolah itu cahaya bagi hidup mereka. Laptop bertebaran, informasi serba cepat, sibuk dengan urusan masing-masing, dsb.
Satu dunia memperlihatkan tanpa komputer waktu masih berjalan. dunia satunya waktu begitu lamban tanpa komputer. tapi ada satu kesamaan yang saya temukan. dan ini membuat saya tertarik. Bentangan geografis antar keduanya tak berarti memisahkan banyak hal. Religiusitas. yah nuansa yg begitu nyaman saya temukan di keduanya. Agamis dan damai.
Alunan ayat suci menjelang waktu shalat ada pada dunia itu. saya juga heran kenapa kesamaan itu menghubungkan mereka.
dan sedihnya dunia saya, saat ini, ketika harus kembali ke alam, belum sedamai itu.


Bogor,20.21 bs Pulang kapan yaa...

Tidak ada komentar: