Sabtu, 29 Maret 2008

dua dunia

belum genap dua minggu saya meninggalkan sebuah dunia baru. keluar dari ruang-ruang idealisme, dipertemukan dengan realita di masyarakat kita, sekitar kita. Sebuah realita di tengah gegap gempita teknologi, di bagian kecil dari bangsa ini masih ada saudara kita yang tak kenal huruf. Buta aksara. Nyeri, sedih, kecewa dan mungkin terpana dengan kondisi itu. 45 hari berinteraksi dengan mereka yang sama sekali tak butuh teknologi informasi. toh buta huruf pun masih bisa hidup. So? lengkapnya akan sya ceritakn kali lain.
kembali lagi belum genap dua minggu, saya bertemu lagi dengan dunia baru. tak bisa lepas dari teknologi. seolah itu cahaya bagi hidup mereka. Laptop bertebaran, informasi serba cepat, sibuk dengan urusan masing-masing, dsb.
Satu dunia memperlihatkan tanpa komputer waktu masih berjalan. dunia satunya waktu begitu lamban tanpa komputer. tapi ada satu kesamaan yang saya temukan. dan ini membuat saya tertarik. Bentangan geografis antar keduanya tak berarti memisahkan banyak hal. Religiusitas. yah nuansa yg begitu nyaman saya temukan di keduanya. Agamis dan damai.
Alunan ayat suci menjelang waktu shalat ada pada dunia itu. saya juga heran kenapa kesamaan itu menghubungkan mereka.
dan sedihnya dunia saya, saat ini, ketika harus kembali ke alam, belum sedamai itu.


Bogor,20.21 bs Pulang kapan yaa...

asimetri informasi???

Asimetri informasi terjadi karena manajer lebih superior dalam menguasai informasi dibanding pihak lain (pemilik atau pemegang saham). Dengan asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk memaksimalkan kepentingan diri sendiri, maka dengan informasi asimetri yang dimilikinya akan mendorong agent untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal. Sehingga dengan adanya asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba (earnings management) dalam rangka memaksimumkan utilitynya.
Salah satu cara yang di gunakan untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku opportunistic manajemen adalah corporate governance (Watts, 2003). Prinsip-prinsip pokok corporate governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktik good corporate governance adalah; transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), keadilan (fairness), dan responsibilitas (responsibility).


Berkaitan dengan masalah keagenan, corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Dengan kata lain corporate governance diarahkan untuk mengurangi asimetri informasi antara principal dan agent yang pada akhirnya dapat menurunkan tindakan manajemen laba.

Dalam Laporan keuangan di Bank Syariah perlu ditambahkan laporan nilai tambah sbg wujud aplikasi GCG. Nah lagi mulai skripsi neh...ada yg bisa bantu cari referensi coz saya mulai bingung dg kerangka pemikiran yg mo dibangun. call me ok?